Makalah
“Telaah Masalah Lingkungan Mengenai Banjir"
o
l
e
h
Nama Kelompok:
Alya Khairunisa Nabila
Ayu Regita A.
Chahyani Indah Pratiwi
Nathasya Meitasari
Lisa Arliana
Kelas: 1DF01
Matkul: Ilmu Alamiah Dasar
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkah dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Telaah Masalah Lingkungan Mengenai Banjir” makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari setiap tulisan yang
ada, yang bersifat
membangun
untuk dijadikan sebagai umpan balik dan inspirasi bagi kami berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini memberikan informasi bagi semua orang dan bermanfaat untuk pengembangan, pengawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Depok, 3
Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Banjir..........................................................................................3
2.2 Macam-Macam Banjir...................................................................................3
2.3 Jenis dan Penyebab Utama.............................................................................5
2.4 Dampak........................................................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................9
3.2 Saran….........................................................................................................9
Daftar Pustaka..................................................................................................10
Lampiran..........................................................................................................11
Data
Observasi...............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hampir seluruh negara di dunia
mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju
sekalipun. Masalah
tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di
kawasanyang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai.
Kondisi lahan di kawasan ini pada
umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan sehingga mempunyai
daya tarik yang tinggi untuk dibudi dayakan.Oleh karena itu, kota-kota besar
serta pusat-pusat perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya seperti
kawasan industri, pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian
besar tumbuh dan berkembang di kawasan ini.
Hampir seluruh kota-kota besar di
Indonesia juga berada didataran banjir.Selain memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia, dataran banjir juga mengandung potensi yang merugikan sehubungan dengan
terdapatnya ancaman berupa genangan banjir yang dapat menimbulkan kerusakan dan
bencana.
Seiring dengan laju pertumbuhan
pembangunan di dataran banjir maka potensi terjadinya kerusakan dan bencana
tersebut mengalami peningkatan pula dari waktu kewaktu. Indikasi terjadinya
peningkatan masalah yang disebabkan oleh banjir diIndonesia dapat diketahui
dari peningkatan luas kawasan yang mengalami masalah banjir.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses terjadinya
banjir.
2. Untuk
mengetahui penyebab banjir.
3. Untuk mengetahui apa tindakan yang
di lakukan saat banjir.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah
ini adalah :
1. Bagaimana
proses terjadinya banjir?
2. Apa
penyebab banjir?
3. Apa
saja tindakan yang dilakukan saat banjir?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Banjir
Banjir
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai.Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya
hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi
kawasan tersebut.
Dalam
cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian
dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke
laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir
di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan
tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran
Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara)
Air
hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju
ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di
daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
2.2 Macam-Macam Banjir
Terdapat
berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
·
Banjir air
Banjir
yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah
meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu
menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang
turun terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.
·
Banjir
“Cileunang”
Jenis
banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir cileunang ini
disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak.
Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa
segera mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga.Jika banjir
air dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir cileunang adalah
banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).
·
Banjir
bandang
Tidak
hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut
material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada
banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir
seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan
apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi.Banjir ini biasa terjadi di area
dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu
ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan
menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar.
Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman warga yang berada di
wilayah sekitar pegunungan.
·
Banjir
rob (laut pasang)
Banjir
rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini
kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini umumnya akan
menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan
menggenangi daratan.
·
Banjir
lahar dingin
Salah
satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin.Banjir jenis ini
biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi.Erupsi ini kemudian
mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada
di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air
sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.
·
Banjir
lumpur
Banjir
lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo.Banjir
ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari
dalam bumi dan menggenangi daratan.Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan
merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu
yang berbahaya.Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum
dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di
sekitar titik semburan lumpur utama.
2.3 Jenis dan penyebab utama
-
Sungai
·
Lama: Endapan dari hujan atau pencairan
salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin
luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga
seperti tanah longsor, es,
atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan
di sebelah hulu rintangan.
·
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai
petir
besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
-
Muara
·
Biasanya
diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
-
Pantai
·
Diakibatkan
badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
-
Malapetaka
·
Diakibatkan
oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lainseperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
- Manusia
·Kerusakan tak disengaja oleh pekerja
terowongan atau pipa.
·Pengelolaan tata ruang yang salah.
Hal ini menyebabkan air tidak mudah terserap atau lambat mengalirnya, sehingga
debit air cepat meningkat atau lebih banyak yang tertahan dari pada yang
tersalurkan ataupun yang terserap.
-
Lumpur
·
Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan
di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut
sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah
diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses
lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan
massal.
-
Lainnya
·
Banjir
dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan)
dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
·
Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan
dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.
2.4 Dampak
Ø Dampak primer
·
Kerusakan
fisik -
Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan,
sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Ø Dampak sekunder
·
Pertanian
dan persediaan makanan
- Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah
dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah
mineral tanah setempat.
·
Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan
mati karena tidak bisa bernapas.
·
Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit
mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Ø
Dampak
tersier/jangka panjang
·
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena
penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang
mendorong kenaikan harga, dll.
2.5 Penanggulangan banjir
Mencegah
dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau orang
perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk
menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.
Tindakan-tindakan yang dapat
dilakukan itu antara lain:
· Membuang lubang-lubang serapan air
· Memperbanyak ruang terbuka hijau
· Mengubah perilaku masyarakat agar
tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa
Meninggikan
bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika banjir
terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang
mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota.
Menyelamatkan Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti
menyelamatkan harta benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di
mata dunia.
Partisipasi
seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan
terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat
sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran
serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan
secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan
pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan
penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir
mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian
mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi
kembali.Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti
pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir
dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem
peringatan dini bencana banjir.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Banjir
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri
oleh aliran sungai.Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya
hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi
kawasan tersebut.
Dalam
cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian
dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke
laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir
di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan
tingkat peresapan air ke dalam tanah.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil
kesimpulan akhirnya penulis memberikan
beberapa saran, dengan
harapan semoga memberikan manfaat bagi para
pembaca:
1. Diharapkan hidup bersih
dan disiplin dengan tidak membuang sampah pada kali yang menyebabkan banjir.
2. Membuat resapan air atau
biopori di setiap halaman rumah.
3. Menanam pohon-pohon agar
cepat penyerapan air dan tidak menyebabkan banjir.
DAFTAR PUSTAKA
\
LAMPIRAN
Gambar 1. Kondisi Kali saat Banjir
Gambar 2. Kondisi kali saat tenang
Gambar 3. Saat observasi kali
Gambar 4. Saat observasi kali
Gambar 5. Saat observasi kali
gileee kereen disini juga ada loh gannn
BalasHapushttp://berangberang22.moonfruit.com/
.