Senin, 15 Desember 2014

Makalah “Telaah Masalah Lingkungan Mengenai Banjir"

Makalah
“Telaah Masalah Lingkungan Mengenai Banjir"


o

l

e

h

Nama Kelompok:
Alya Khairunisa Nabila
Ayu Regita A.
Chahyani Indah Pratiwi
Nathasya Meitasari
Lisa Arliana

Kelas:  1DF01
Matkul: Ilmu Alamiah Dasar








Kata Pengantar



            Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkah dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Telaah Masalah Lingkungan Mengenai Banjir” makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar.
            Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu,  kami mengharapkan kritik dan saran dari setiap tulisan yang ada, yang bersifat membangun untuk dijadikan sebagai umpan balik dan inspirasi bagi kami berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini memberikan informasi bagi semua orang dan bermanfaat untuk pengembangan, pengawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


           

                                                                                                Depok, 3 Desember 2014






                                                                                                            Penyusun


                                                                         

                                  




DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Banjir..........................................................................................3
2.2 Macam-Macam Banjir...................................................................................3
2.3 Jenis dan Penyebab Utama.............................................................................5
2.4 Dampak........................................................................................................7

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................9
3.2 Saran….........................................................................................................9

Daftar Pustaka..................................................................................................10
Lampiran..........................................................................................................11

Data Observasi...............................................................................................14






BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Hampir seluruh negara di dunia mengalami masalah banjir, tidak terkecuali di negara-negara yang telah maju sekalipun. Masalah tersebut mulai muncul sejak manusia bermukim dan melakukan berbagai kegiatan di kawasanyang berupa dataran banjir (flood plain) suatu sungai.
Kondisi lahan di kawasan ini pada umumnya subur serta menyimpan berbagai potensi dan kemudahan sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi untuk dibudi dayakan.Oleh karena itu, kota-kota besar serta pusat-pusat perdagangan dan kegiatan-kegiatan penting lainnya seperti kawasan industri, pariwisata, prasarana perhubungan dan sebagainya sebagian besar tumbuh dan berkembang di kawasan ini.
Hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia juga berada didataran banjir.Selain memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, dataran banjir juga mengandung potensi yang merugikan sehubungan dengan terdapatnya ancaman berupa genangan banjir yang dapat menimbulkan kerusakan dan bencana.
Seiring dengan laju pertumbuhan pembangunan di dataran banjir maka potensi terjadinya kerusakan dan bencana tersebut mengalami peningkatan pula dari waktu kewaktu. Indikasi terjadinya peningkatan masalah yang disebabkan oleh banjir diIndonesia dapat diketahui dari peningkatan luas kawasan yang mengalami masalah banjir.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah            :
1.    Untuk mengetahui proses terjadinya banjir.
2.    Untuk mengetahui penyebab banjir.
3.    Untuk mengetahui apa tindakan yang di lakukan saat banjir.

1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah           :
1.    Bagaimana proses terjadinya banjir?
2.    Apa penyebab banjir?
3.    Apa saja tindakan yang dilakukan saat banjir?


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Banjir
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai.Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi  dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke udara)
Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.

2.2 Macam-Macam Banjir
 Terdapat berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
·                 Banjir air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau danau tidak mampu lagi menampung air.

·                Banjir “Cileunang”
Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun banjir cileunang ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di sekitar rumah warga.Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung terjadi saat hujan tiba).

·                Banjir bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya rusaknya sangat tinggi.Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.

·                Banjir rob (laut pasang)
Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut. Banjir seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut yang pasang ini umumnya akan menahan air sungan yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi daratan.

·                Banjir lahar dingin
Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin.Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi.Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.

·                Banjir lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di daerah Sidoarjo.Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan.Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa, tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya.Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di sekitar titik semburan lumpur utama.

2.3 Jenis dan penyebab utama
- Sungai
·         Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai. Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es, atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
·         Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor, atau gletser.
-   Muara
·         Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
-   Pantai
·         Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
-   Malapetaka
·         Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lainseperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
-   Manusia
·Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.
·Pengelolaan tata ruang yang salah. Hal ini menyebabkan air tidak mudah terserap atau lambat mengalirnya, sehingga debit air cepat meningkat atau lebih banyak yang tertahan dari pada yang tersalurkan ataupun yang terserap.
-   Lumpur
·      Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai. Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan pergerakan massal.
-   Lainnya
·      Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
·      Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
·      Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.

2.4 Dampak
Ø Dampak primer
·   Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Ø  Dampak sekunder
·   Persediaan airKontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
·   Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
·   Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
·   Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
·   Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
Ø  Dampak tersier/jangka panjang
·       Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.

2.5  Penanggulangan banjir
Mencegah dan menanggulangi banjir tak dapat dilakukan oleh pemerintah saja atau orang perorang saja. Dibutuhkan komitmen dan kerjasama berbagai pihak untuk menghindarkan Jakarta dan kota lain di Indonesia dari banjir besar.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
·         Membuang lubang-lubang serapan air
·         Memperbanyak ruang terbuka hijau
·         Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa

Meninggikan bangunan rumah memang dapat menyelamatkan harta benda kita ketika banjir terjadi, namun kita tidak mencegah terjadinya banjir lagi. Manusia yang mengakibatkan banjir, manusia pula yang harus bersama-sama menyelamatkan kota. Menyelamatkan Jakarta dari banjir besar bukan hanya karena berarti menyelamatkan harta benda pribadi, namun juga menyelamatkan wajah bangsa ini di mata dunia.

Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali.Pencegahan dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.




BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai.Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi  dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.

3.2    Saran
Berdasarkan  hasil kesimpulan akhirnya penulis memberikan  beberapa saran, dengan harapan semoga memberikan manfaat bagi para pembaca:
1.  Diharapkan hidup bersih dan disiplin dengan tidak membuang sampah pada kali yang menyebabkan banjir.
2.   Membuat resapan air atau biopori di setiap halaman rumah.
3.  Menanam pohon-pohon agar cepat penyerapan air dan tidak menyebabkan banjir.





DAFTAR PUSTAKA





\
LAMPIRAN


Gambar 1. Kondisi Kali saat Banjir




Gambar 2. Kondisi kali saat tenang




Gambar 3. Saat observasi kali



Gambar 4. Saat observasi kali



Gambar 5. Saat observasi kali










1 komentar: